Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji dan syukur mari kita limpahkan kepada dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu, karena berkat rahmat-Nya kita dapat melaksanakan aktivitas kita sehari-hari dengan keadaan sehat wal`afiat. Begitu juga shalawat dan salam kita panjatkan kepada pahlawan umat Islam yang sangat berjasa dalam perjalanan panjang perjuangan demi menegakkan syariat Islam di muka bumi ini.
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Implementasi Kurikulum Merdeka di pondok Pesantren Daarurrahmah pada jenjang SMA, SMP dan MTs. Maka perlu diadakan kegiatan Pengenalan terkait kurikulum merdeka itu sendiri dikalangan satuan Pendidikan untuk meningkatan mutu satuan Pendidikan dan juga sesuai anjuran Kemdikbudristek dan Dinas Pendidikan Wilayah 1 Propinsi Jawa Barat untuk mengukur daya serap santri terhadap proses belajar mengajar dan juga dapat berpikr kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikasi. maka perlu ada kerja sama antara satuan Pendidikan dengan seluruh dewan guru dan warga pondok. Serta dapat mempersiapkan pembelajaran sesuai kebutuhan santri pada proses pembelajaran paradigma baru juga untuk memotifasi belajar kepada santri agar mendapat dorongan semangat dalam belajar. sedangkan menurut Muhammad Athiyah Al Abrasyi; “Pendidikanadalah usaha untuk menyiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaan, manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan.
Kurikulum diibaratkan jantungnya Pendidikan karena kurikulum itu komplek dan multidimensi, dalam buku Rapl Tyler yang berjudul “the Basic Principle Curriculum” mengungakpak ada 3 komponen yaitu tujuan pembelajaran / konten, Panduan Pedagogik, Panduan Asessmen. Dengan begitu bahwa santri sebagai acuan dalam pembelajaran itu sendiri, Kurikulum salah satu komponen penting dalam Pendidikan untuk memandu proses pembelajaran santri secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar santri mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, para pendidik memiliki kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat santri.
Menurut Muhammad Irsad: jika perubahan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari maka perubahan itu pun tidak dapat di arahkan hanya kepada sebagian sub pendidikan saja, melainkan mengarah kepada seluruh aspek pendidikan, dalam hal ini tidak terkecuali kepada kurikulum sebagai sebuah kerangka program dalam melaksanakan sebuah proses pendidikan
Bogor , 17 Desember 2022
Penulis
Muhammad Miladi, S.Pd.I
Nuks.19023L055020521079435