Panggung Gembira Impressive Generation diresmikan pada hari Sabtu tanggal 28 September 2024 berlokasikan di Gedung Multi Karya Rahmah, PonPes Darurrahmah dan dibuka untuk umum. Panggung gembira turut mengundang beberapa tamu undangan, yaitu SMA Favorit dari daerah se- JABODETABEK untuk bisa sama-sama menyaksikan megah dan meriahnya panggung gembira. Pada pukul 18.00 WIB panggung gembira, dimulai dengan “Hadroh” sebagai awal dari sesi buka, Hadroh dengan sholawat yang mengalun dan penari latar yang dibawakan oleh santri putra.
Setiap latihan para penampil tentu membutuhkan pelatih untuk mencapai penampilan yang bagus dan menakjubkan, pada acara panggung gembira ini selain siswa/i nihai sendiri yang menjadi pelatih dari setiap penampil, ini menjadi hal yang luar biasa membanggakan karena santri Darurrahmah tak hanya pandai dalam mengaji ataupun belajar, namun dalam hal seni tampil juga memiliki sisi unggul tersendiri.
Pembawa acara didalam acara ini dibagi menjadi dua bagian, terdapat pembawa acara formal yang dibawakan oleh santri putra- Muhammad Daffa Al-Fayyadh dan Raka Meuraksa. Sambutan- sambutan terdengar, sambutan yang pertama dibawa oleh Ketua Yayasan, Al-Ustadz Revy Sofyan M.HI yang menjelaskan bahwa pentingnya mengembangkan minat dan bakat santri dengan adanya acara Pagelaran Seni Akbar Panggung Gembira. Sambutan yang kedua dibawakan oleh ketua panitia- Idris Ilyasa, dengan jumlah keseluruhan 65 siswa/i nihai dapat menyelesaikan salah satu tugas nihai. Al-Quran yang menjadi pedoman juga petunjuk bagi kami semua umat muslim, sebelum melanjutkan lagi acara selanjutnya, pembawaan “Kalam Ilahi” dengan qori yang sempurna dan menenangkan yang dibacakan oleh Diah Ayu Permatasari, santri putri kelas 6.
Sampailah pada sesi buka, dimulai dengan menjelaskan betapa telah berkembangnya sangat jauh masa menimba ilmu pada zaman dahulu dan sekarang. Dahulu, para penimba ilmu rela untuk menempuh jauh perjalan demi bertemu dengan guru, namun pada zaman sekarang Generasi Z, Alpha bahkan Beta tentu sudah sangat jauh berbeda, generasi sekarang yang lebih memanfaatkan teknologi daripada memakai buku dan pena yang bahkan dahulu pernah menjadi barang yang langka dan mahal untuk menulis. Kitab-kitab yang ditulis guru besar telah menjadi peninggalan yang jarang diketahui anak generasi sekarang. Pada sesi buka, menampilkan perwakilan dari banyaknya penampilan-penampilan yang akan ditampilkan didalam acara panggung gembira, ditemani dengan Fina Sazkia dan Hilma Tazkia selaku host yang ikut memeriahkan sesi
buka.
Karya santri yang menyentuh hati, membuka mata dan menambah kesadaran akan pentingnya adab dan ilmu dimasa kini. Karya Puisi tentang membangkitkan kembali semangat generasi masa kini dalam menimba ilmu, pembawaan menggelegar oleh 4 orang santri putri nihai- Nazua Nanda, Fina Sazkia, Shafa Maulida dan Hilma Tazkia yang membuat seluruh kepala berpikir kembali bahwa pentingnya ilmu dan adab dimasa kini yang harus kembali dibangkitkan.
Acara selanjutnya, Tarian bernuansa islami yang dinamakan Nasyid membuat seluruh mata memandang dengan takjud, tarian yang dipadukan
oleh lagu berbahasa arab berjudulkan “CASABLANCA” dengan vocalist menakjubkan Diah Ayu dan Kayla Azelia menajadikan penampilan tarian bernuansa islam ini tak akan membosankan. Tarian bernuansa islami tak berhenti hanya disitu, terdapat “Nasyid Dede Fatimah” yang membuat mata orang tua yang melihat akan segera menitikkan air mata. Pembawaan lagu bertemakan ayah ibu ini tentu sangat mengharukan dengan anak kecil yang membawakan lagu tersebut.
Acara menakjubkan lainnya, terdapat “Koor Nihai” yang tak kalah menakjubkan dengan menyanyikan lagu yang diubah menjadi versi darurrahmah. Terbayangkah lagu “Ada Gajah di balik Batu” milik Wali diubah menjadi versi Darurrahmah yang membuat kesannya menyenangkan. Pada lagu kedua, Koor Nihai membawakan lagu yang mengandung sihir memilukan yang dapat menitikkan air mata. Penampilan menyanyikan lagu “Bunda” milik Melly Goeslow dihiasi dengan rekam video foto-foto siswa/i nihai sewaktu kecil diakhiri dengan tanggapan Bapak Badan Pendiri, Murabbi, Kh. Tb. Badru Tamam M.A, betapa pentingnya sosok ibu bagi beliau dan bagaimana sang ibunda yang selalu mengorbankan segalanya demi anaknya. Masjid Jami Assaudah menjadi bukti sayangnya pada sang ibunda yang ingin ia jadikan sebagai amal jariyyah bagi sang ibunda yang telah tenang disisi sang maha kuasa.
Penampilan yang paling ditunggu-tunggu, tarian dari berbagai daerah yang akan menghiasi panggung megah malam itu. Di mulai dengan tarian pertama, yaitu Tari Saman. Tari Saman yang biasa kita ketahui sering dibawakan oleh wanita, kini Panggung Gembira Impressive Generation menampilkan tari saman yang dibawakan oleh grup laki-laki. Tari Saman yang berasal dari aceh dengan kekompakannya dalam tarian tangan apalagi dengan laki-laki yang membawakannya tentu membuat para penonton terkesima dengan tarian satu ini. Tarian kedua yang ditampilkan ialah Tari Payung yang pada umumnya memang dibawakan oleh penari perempuan. Tari Payung memiliki berbagai jenis tari payung di Indonesia, pada panggung gembira ini menampilkan tari payung yang berasal dari sunda. Payung-payung cantik dan selendang warna-warni menghiasi setiap gerik sang penari, setelah selesainya masuklah tari kedua yang berasal dari negri sebelah- Tari Zapin Melayu, yang bernuansakan sedikit dangdut membuat suasana semakin asyik dan menyenangkan, tarian zapin melayu juga adalah salah satu tarian dengan anggota paling banyak setelah tari saman. Belum selesai disitu, masih dilanjut dengan Tari Mapadendang, setiap penari membawa kipas yang menjadikan ciri khas khusus tarian ini, membuat mata dimanjakan oleh cantik dan anggunnya kipas-kipas yang dibawakan sang penari. Tarian yang dibawakan oleh santri putra tak hanya saman, namun terdapat tarian unik lainnya yang dinamakan Sisingaan.
Tarian ini tak seperti pada umumnya, tari ini memiliki ciri khusus dengan membawa mascot singa pada bilah kayu yang dipikul. Tarian ini berformasikan 4 kelompok dengan 4 orang lelaki yang memikul singa diatas dengan kayu, tarian unik satu ini tentu sangat kreatif dan sangat menghibur. Pada sesi tutup tari- tarian, adanya collab dance antara tari payung, tari zapin melayu dan tari mapadendang didalam tari yang dinamakan Tembang Sunda. Merubah kembali lirik lagu, yang menceritakan seorang gadis cantik yang memiliki banyak ilmu dan menjadi inspirasi bagi gadis lainnya.
Musik asal sunda yang dialunkan oleh alat musik tradisional yang juga berasal dari sunda, menjadi penampilan yang menakjubkan. Ketika alat musik angklung disatupadukan dengan alat musik modern seperti terompet dan keyboard itu menjadi lagu ‘Cingcangkeling’ pada pembukaan awal acara Classic Tune dan dilanjutkan dengan lagu “Bubuy Bulan’ dengan versi terbaiknya yang dialunkan dengan alat musik modern dan tradisonal. Penampilan- penampilan unik lainnya dalam bentuk visual yang ditampilkan pada LED layar. Mulainya dengan adanya iklan memakai imamah, kisah sang kabayan yang masuk pesantren hingga mencapai 3 bagian, hingga karya bernuasa modern seperti Rap Battle dalam bentuk visual, yang melawan antar peran dalam memenangkan budaya asing di Indonesia dan kembali disatukan oleh pemudi Indonesia.
Dalam meningkatkan bakat dan minat santri, terdapat ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh santri. Terdapat ekstrakulikuler pencak silat yang akan dilaksanakan setiap hari minggu sore. Ekstrakulikuler pencak silat ini juga memiliki program khusus bagi santri yang ingin menjadi atlet pencak silat dengan mendaftarkan dirinya menjadi anggota pencak silat khusus dan akan mendapat pelatihan khusus di hari selain hari minggu sore. Selain Pencak Silat, Ekstrakuliker kedua yang wajib diikuti oleh santri Darurrahmah ialah Pramuka. Pramuka wajib diikuti oleh semua santri, santri bahkan di wajibkan untuk mengisi SKU untuk meningkatkan tinggat penggalang atau penegaknya. Pramuka Darurrahmah juga mengadakan program khusus jika santri ada yang berminat menjadi Pasukan Khusus Pramuka Darurrahmah. Tentu saja, selain di hari kamis pada siang hari, tentu akan diadakannya pelatihan khusus kepramukaan bagi santri yang ingin menjadi bagian dari Pasukan Khusus Pramuka Darurrahmah